Rabu, 06 Januari 2016

Perjalanan ke Syukwes




Malam telah tiba kami berkumpul di gereja pukul 09.00 WIT. Saat itu juga barang- barang keperluan ke dusun pun sedang dikemas. Sebelum berangkat kami absen dan kira- kira berjumlah 44 orang yang berangkat dari Sorong Kota. Jam menunjukkan 10.30 malam WIT dengan 1 truk dan beberapa pick up, kami menuju Makbon. Dari Makbon kami menuju Sausapor dengan perahu kayu. Perjalanan  laut yang cukup lama, membuat kami lelah secara fisik. Tapi semua serasa sirna melihat indahnya laut dan lumba- lumba di pagi hari bercanda ria di laut lepas yang kami lalui. Sausapor tempat melepaskan kejenuhan kami terombang- ambing di laut lepas. Lajut jalan darat dengan truk karena ombak dan kondisi motor kapal kayu kami tidak memungkikan membawa bayak penumpang. Hanya barang- barang kami dan ketua pelaksana yang melanjutkan perjalanan laut ke Muara Kwoor. Sesampai ke Muara Kwoor kami sudah disambut bapak Hans Membrasa dan teman- teman. Dari Muara Kwoor kami menelusuri sungai Kwoor dengan long boat. Sungguh indah dan dedekan juga loh, untuk pertama kali saya naik long boat melintasi sungai yang besar. Sungai dengan arus yang cukup deras, kanan- kiri hutan. Syukur pada Tuhan perjalanan menelusuri sungai ini saya nikmati, bagaimana tidak nikmat. Hijau membentang di kanan- kiri kami dan  kicau suara burung- burung. Semua menyatakan kebesaran Tuhan, ciptaannya yan indah. Kami team long boat ke-2 sempat melintasi hutan dahulu, karena boat kami akan menjembut barang- barang bawaan kami. Melintas hutan mungkin kira- kira 8 km, melewati semak, pohon bahkan ular penghuni hutan sempat ditemui kawan kami. Daun gatal tumbuhan hutan sempat tersentuh kaki- kaki kami. Rasa pedih di kaki kami tidak membuat kami berhenti menelusuri hutan hingga sampai di tepian sungai lagi. Woo dasyat Tuhan, kami disajikan pemandangan yang indah lagi di tempat peristirahat sejenak kami. Sambil menunggu long boat menjemput kami toek melanjutkan perjalanan ke Syukwes, kami bermain air menghilangkan penat. Akhirnya jemputan tiba dengan 2 long boat kami lanjutkan perjalanan. Sampailah di desa Syukwes pukul 6.30 menjelang malam WIT. Baru keesok harinya kami jalankan pelayanan kami di desa ini. Pemeriksaan THT (Tenggorokan Hidung dan Telinga) untuk orang tua dan anak- anak, yang dilaksanakan oleh dokter Titus dan team. Bersama team pengasuh sekolah minggu dan pemuda gereja kami, anak- anak kami ajak bernyanyi, mendengar cerita natal dan berkreativitas. Saat itu menjelang natal jadi adik- adik kami ajarkan membuat hiasan natal, yang dipakai untuk dekorasi gereja di desa ini. Sore harinya kami kembali gereja mengikuti perjamuan kudus yang dilayani ibu Pendeta kami. Malam hari lanjut ibadah perayaan natal 2015 dan makan malam bersama, acara hingga larut malam. Kami harus segera memejamkan mata agar segar kembali untuk pulang ke Sorong di subuh hari. Ya, kami dengan 4 long boat kembali menelusuri sungai Kwoor menuju muaranya. Secara berkelompok kami kembali ke Sorong, tetap transit kembali di Sausapor. Dengan kapal kayu yang sama kami kembali ke Sorong melalui Makbon juga. Jam 6.30 jelang malam kami berangkat dari darmaga Sausapor, samapi di Makbon pukul 10.00 malam. Bongkar muat barang memakan 1 jam, kami pun dalam melajutkan perjalanan di malam itu pukul 11.00 WIT. Tiba di kota Sorong pukul 01.00 dini hari. Terima kasih Tuhan hadiah natalmu, perjalanan ke desa Syukwes, Distrik (kecamatan) Kwoor, Kabupaten Tambrow. Papua aku datang, ini aku utuslah Aku.
Melihat indahnya laut dan lumba- lumba (tidak terliput) di pagi hari bercanda ria 

Sausapor tempat melepaskan kejenuhan kami.
Muara Kwoor


Melintas Sungai Kwoor
Sungai Kwoor
Hutan yang kami lalui

Pemandangan yang indah lagi di tempat peristirahat sejak kami
Tepian sungai pintu masuk ke Syukwes



Jumat, 01 Januari 2016

Kembang Sungsang

(Gloriosa superba)


Kembali ke koleksi tanaman hias tropis Kembang Sungsang, yang berasal dari Asia dan Afrika. Bentuk daunnya lanset, pangkal serta ujungnya runcing dan berwarna hijau. Bunganya berdiri sendiri disamping daun. Kuncup bunganya berbentuk bulat memanjang, bertangkai panjang, bagian ujungnya runcing menghadap kebawah. Bila mekar bunganya akan membalik ke atas. Mahkotanya yang keriting dan berjumlah 6, helainya berwarna merah pada bagian atasnya, sedangkan pangkalnya berwarna hijau kekuningan. Lama- kelaman mahkota bunganya akan berwarna merah keseluruhan dan tidak mudah layu. 


Tanaman merambat ini, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh seperti tanaman hias bunga lainnya. Biasa digunakan sebagai tanaman pergola dan pagar rumah.  Kembang sungsang berkembang biak dengan umbi dan biji. Bunga yang cerah menarik hati dan bentuknya yang unik, saya temukan saat berjalan di perumahan daerah Sorong kota. Berkembang biak generatif dengan biji dan vegetatif dengan umbi.